Mengevaluasi Kesesuaian Hasil Produk Dengan Rancangan
PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis
untuk menilai rancangan dan menyajikan informasi dalam rangka pengambilan
keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu produk.
·
Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari kata
Evaluation dalam bahasa Inggris yang berarti penilaian atau penaksiran.
·
Menurut Kaufmann dan Thomas (1980: 9) Evaluasi merupakan
proses yang membantu sesuatu menjadi lebih baik melalui identifikasi dan
dokumentasi beberapa perbedaan hasil kegiatan masa lalu dan sekarang untuk
menafsir apa yang akan dilakukan.
·
Menurut Worthen dan Sanders (1981: 19) Evaluasi merupakan
penentuan nilai suatu hal, yang meliputi pengumpulan informasi yang digunakan
untuk memutuskan nilai keberhasilan suatu program, produk, prosedur, tujuan,
atau manfaat yang pada desain pendekatan alternative untuk mempertahankan
tujuan khusus.
·
Menurut Stufflebeam dan Shinkfield, evaluasi adalah proses
menggambarkan, mengumpulkan, menyajikan secara deskriptif dan informative
tentang penentuan nilai dan manfaat tujuan dari objek, desain, implementasi,
dan dampak untuk pengambilan suatu keputusan, penyajian keperluan untuk
pertanggung jawaban dan mempromosikan pemahaman terhadap fenomena yang
terlibat.
·
Menurut Chabib Thoha (1996: 1) Evaluasi adalah kegiatan
terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrument
dan hasilnya dibandingkan dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan.
·
Menurut Brinkerhoff, dkk (1983: 1-6), evaluasi merupakan
sebuah proses yang menentukan sejauh mana tujuan dapat tercapai.
TUJUAN EVALUASI
Tujuan
evaluasi adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan suatu hal atau program
dengan langkah mengetahui keterlaksanaan kegiatan
program. Dengan adanya evaluasi seorang wirausaha dapat memutuskan
apakah
rencana yang sudah dibuat berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Apabila
produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan rancangan maka perlu diambil langkah
lebih lanjut untuk mengatasinya.
KOMPONEN EVALUASI
Model
evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang terdiri dari empat komponen evaluasi
yaitu Context, Input, Process, dan Product (CIPP).
1.
Evaluasi
context menentukan kebutuhan
dan masalah-masalah untuk
menetapkan |
tujuan. |
Evaluasi |
konteks |
merupakan
need |
||
assesment
kebutuhan |
pengembangan |
produk |
di perusahaan.
Sasaran |
|||
evaluasi mencakup |
permasalahan |
yang |
dihadapi |
para pembuat |
||
produk/produsen,
seperti: sulitnya mencari pelanggan tetap dan mencari lokasi yang strategis.
2.
Evaluasi input
berfokus pada pengumpulan informasi input
yang penting seperti pelaksanaan rencana kegiatan, sumber daya (SDM, bahan
baku, keuangan), penyediaan sarana, penyediaan biaya efektif untuk penyiapan
kebutuhan dan pencapaian tujuan.
3.
Evaluasi process
(dapat disebut monitoring) berkenaan
dengan kajian seberapa jauh pelaksanaan operasional produk yang telah berjalan
secara efektif, menilai pelaksanaan rencana, kemudian membantu pengguna menilai
kinerja produk, dan membuat penafsiran hasilnya.
4.
Evaluasi product
yakni evaluasi keluaran (output) yakni
mengidentifikasi dan menilai hasil baik jangka pendek dan jangka panjang.
Evaluasi keluaran terarah pada hasil langsung (direct) program. Kinerja SDM dan efektivitas produk yang teramati
pada akhir implementasi program akan dinilai pada tahap ini.
MANFAAT EVALUASI
Brinkerhoff
menambahkan dalam pelaksanaan evaluasi setidaknya ada 7 elemen yang harus
dilakukan yaitu :
·
Fokus
pada apa yang akan dievaluasi (Focusing the evaluation)
·
Memiliki
rancangan evaluasi (Designing the evaluation)
·
Mengumpulkan
informasi (Collecting information)
·
Menganalisis dan menginterpretasikan informasi (Analyzing
and interpretion)
·
Membuat
laporan (Reporty information)
·
Pengaturan/
pengelolaan evaluasi (Managing evaluation)
·
Evaluasi
untuk evaluasi (Evaluaty evaluation)
·
Cara
evaluasi dapat dilakukan secara manual, untuk mempermudah maka
kita
hanya melakukan sampling saja terhadap produk yang sudah selesai dibuat.
·
Dengan adanya evaluasi tersebut seorang wirausaha dapat
memutuskan a pakah rencana yang sudah dibuat berjalan sesuai dengan rencana
atau tid ak. Apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan rancangan maka
p erlu diambil langkah lebih lanjut untuk mengatasinya. Contoh jenis usaha yang
memerlukan adanya tahapan evaluasi ini dalah usaha yang bergerak pada bidang kerajinan
atau membuat barang jadi. Karena kualitas barang dagangan menjadi factor
penentu kepuasan pelanggan kita.
·
Hal yang paling esensial dalam pengembangan sebuah startup
adalah tentang produk dan diterimanya produk tersebut di pasaran. Untuk
memastikan laju kesuksesan sebuah startup, pelaku bisnis harus dapat secara
efektif menentukan, mengembangkan, dan menghasilkan produk sesuai dengan yang
segmentasi ditargetkan.
·
Kesuksesan tidak harus dating menunggu sebuah ide atau
produk dilahirkan secara sempurna, namun secara perlahan produk dan pasar akan
terbentuk ketika pelaku bisnis mampu mengidentifikasi kebutuhan di pangsa
pasar. Pada akhirnya produk yang dikembangkan dapat memfasilitasi kebutuhan
tersebut.
·
Salah satu bagian yang patut dipersiapkan dalam memulai
sebuah start up adalah menjaga kecepatan dan ritme setelah sukses pada
penjualan awal. Tak jarang ketika pertama produk diluncurkan, antusias cukup te
rbentuk, tapi justru makin melemah setelah berjalannya waktu.
Proses
penemuan product market-fit (produk
sesuai dengan kebutuhan pasar yang berkembang) perlu untuk digaungkan.
Ada 3 (tiga) hal yang menetukan kesesuaian produk dalam
pangsa pasar :
·
Mengembangkan Profil Pelanggan
Ideal
Dengan
mengetahui profil pelanggan ideal, startup akan lebih mudah untuk membidik
target pasar.
·
Jalin komunikasi
Untuk mendapatkan insight berharga, melakukan komunikasi
dengan pela
nggan
atau calon pengguna potensial sangat
penting dilakukan. Dari
proses
komunikasi ini biasanya proses dan pengembangan ke depan suatu produk dapat
dirumuskan. Proses ini dapat dijalankan dengan komunikasi secara langsung,
melalui wawancara email ataupun survei.
Dari
hasil komunikasi ini, pastikan pertanyaan yang diajukan mewakili kes eluruhan
dari proses penggunaan produk. Dari bagaimana produk tersebut ditemukan, apa
yang menarik dari produk tersebut, kesulitan penggunaan,
hingga
hal-hal yang diinginkan untuk menjadi suplemen dalam pembaruan berikutnya.
·
Lakukan analisis
Setelah mendapatkan catatan cari hasil komunikasi, umpan balik
yan g didapatkan harus benar-benar dimanfaatkan untuk mempermudah dalam
merealisasikan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Beberapa alat seperti
CRM bias digunakan untuk mendukung dalam proses ini. Atau lakukan pemetaan
secara sederhana dengan model win/lose.
Memetakan
hasil komunikasi sesuai dengan profil kontak sangat pent ing. Profil tersebut
bisa dicari secara mandiri seperti melalui LinkedIn jika sebelumnya informasi
tentang komuniksi dengan pelanggan itu tidak mem buahkan identitas secara
mendetil.
Dalam melakukan tiga hal di atas, pastikan untuk focus
pada proses, bukan hasilnya. Dengan melakukan proses demi proses dengan baik,
apa yang dihasilkan pun akan mengikuti. Tiga hal tersebut bukanlah sebuah hal
yang hanya cukup dilakukan sekali, melakukannya secara berulang dengan
membubuhkan perbaikan akan memberikan dampak yang lebih baik pada terciptanya
sebuah produk yang diminati.
No comments:
Post a Comment